Ad Under Header
Parallax Ad

Stop! Membuat Konten Tentang Cewek Matre

Stop! Membuat Konten Tentang Cewek Matre
Source by pixabay/Alexas Fotos

Banyak content creator yang membuat konten seolah-olah menyudutkan kaum hawa. Hal ini dilakukan demi banyak orang yang melihat konten mereka. 

Stereotip 'matre' memang menjadi hal menarik untuk dijadikan materi. Sehingga kaum adam cenderung menggarisbawahi wanita yang terlihat (Menurutnya) matre.

Untuk apa?

Ada dua kemungkinan; pertama, menjadikannya matre sesuatu yang tabu didekati. Kedua, bahan untuk dipermalukan. Artinya, bahwa cewek matre itu racun sehingga tidak pantas untuk dimiliki. 

Alih-alih menolong kaum adam agar terhindar dari cewek matre lantas sebagian orang menangkap untuk dijadikan konten. 

Seperti misal dengan konten yang berjudul, 'Cewek cantik ini mengusir laki-laki yang terlihat miskin tapi setelah mengetahui laki-laki memakai mobil cewek ini pun mengejarnya'. 

Iya memang begitu. Awalnya si laki-laki akan berpura-pura menjadi orang miskin. Hingga ketika laki-laki itu ditolak secara tiba-tiba laki-laki itu berubah menjadi orang kaya. Begini amat konten. “Buat apa?”. 

Bagi saya, ini adalah upaya untuk mempermalukan seorang wanita ke publik. Ya, meskipun tidak semua cewek tetapi, kan, di dalam konten itu selalu memenangkan atau melebihkan kaum adam.

Di artikel yang berjudul keliru, saya pernah berbicara dengan teman saya mengenai 'cowok seperti apa yang diharapkan nanti'. Teman saya terbuka dengan apa yang saya tanyakan. 

Kata teman saya, dia menginginkan laki-laki yang sempurna dari segi apapun. Berharap si begitu, tapi kalau enggak juga ya setidaknya baik.

Kemudian saya bertanya mengenai cewek matre. Teman saya berkata bahwa semua cewek itu matre, se-agamis apapun. Namun sebagian ada yang mengakui sebagian ada yang enggak.

Apa yang bisa kita dapatkan?


Cewek matre itu bukan sesuatu yang tabu. Tolong jangan membangun framing yang mengkotak-kotakkan kaum wanita. Apalagi, jika kita mengelompokkan bahwa matre itu racun, sebenarnya tidak. 

'Matre' hanyalah sudut pandang. Bisa juga kita sebut sifat dari wanita itu sendiri. Kalau toh laki-laki bisa menerima apa adanya dari wanita, mungkin, mereka akan menerima jika kekasihnya memiliki sifat matre. 

Kalau memang menjauhi wanita matre, bisa kita sebut laki-laki itu egois, karena memang hanya mementingkan apa yang mereka ingin. 



Posting Komentar