Pada zaman teknologi ini jual-beli online memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Baik melalui aplikasi maupun melalui media sosial pribadi si penjualnya. Barang-barang yang dijualnya pun beragam mulai dari hewan, benda mati, makanan, dan buah-buahan.
Meningkatnya dagang via internet memiliki 'bahasa' tersendiri baik bahasa yang dilontarkan oleh si penjual maupun si pembeli. Apakah ini merupakan sesuatu yang baru? Jawabannya tentu tidak. Menurut Martin Joos (1967), dalam bukunya The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya (Inggris: Style), yaitu gaya atau ragam beku (frozen), gaya atau ragam resmi (formal), gaya atau ragam usaha (konsultatif), gaya atau ragam santai (casual), dan gaya atau ragam akrab (intimate).
Lantas gaya atau ragam apa yang biasa digunakan dalam proses jual-beli, khususnya di group Pasar Online Kuningan (POK)?
Penggunaan yang biasa dilontarkan oleh si pembeli dan si penjual di group FB POK. Dalam penelitian sosiolinguistik masuk ke dalam gaya atau ragam santai (casual), dan gaya atau akrab (intimate). Karena penjualan online ini sifat dan situasinya lebih santai. Setelah ditilik-tilik, bahasa yang digunakan oleh pelaku jual-beli di group POK menggunakan bentuk alegro, yaitu bentuk kata atau ujaran yang disingkat atau dipendekkan.
Benarkah? Mari kita lihat
Inilah 16 variasi bahasa yang biasa digunakan di group POK
1. KUNKOT = Kuningan Kota. Variasi bahasa ini hanya digunakan oleh masyarakat yang berasal dari Kuningan. Bahasa ini biasa dipadu-padankan dengan kata 'COD'. Misal COD KUNKOT (artinya, pembelian secara bertatap muka atau ketemu di taman kota Kuningan).
2. COD (Cash on Delivery ) = Cara pembelian di mana penjual dan pembelinya bisa bertatap muka. Bisa janjian di sebuah tempat. Atau si penjual nganterin ke rumah pembeli. Pembayaran dilakukan saat saling bertemu.
3. TT = Tukar Tambah. Jika kita sebut diluar transaksi jual-beli, maka kata tersebut bermakna ke hal-hal yang tabu.
4. BT = Barter. Dimana barang yang dijual dibayar dengan barang lagi sesuai dengan kesepkatan dan kualitas barang masing-masing.
5. GOTIK = Nego Saeutik. Memiliki arti bahwa barang tersebut bisa diturunkan harganya. Atau, si pembeli meminta si penjual untuk menurunkan harga.
6. NEGO BENSIN = Biasanya terjadi ketika tawar menawar dengan selisih tidak terlalu jauh, atau sekitar ganti uang bensin. Sebenarnya ini memiliki arti yang sama dengan kata GOTIK.
7. PECAS = HP dan Casan. Kelengkapan dari HP si penjual hanya HP dan Casan aja.
8. OMDO = Omong Doang. Kata ini biasa disatukan dengan kata NO. NO OMDO atau jangan hanya ngomong aja.
9. AFGAN = Sebagian ada yang mengartikan "Maaf Juragan". Ada juga yang merujuk pada judul lagu Afgan yang berjudul Sadis. Artinya boleh nawar, tapi jangan sadis-sadis.
10. CURCOR = Curat Coret. Menyuruh ke akun yang ada di group berkomentar. Sok Curcor atau silahkan berkomentar.
11. LOK = Lokasi.
12. P ( Di postingan sendiri) = Memiliki maksud agar orang yang melihat merasa tertarik karena melihat jumlah 'komentar' banyak.
13. EDISI BANTU TEMEN = Orang yang memposting tengah membantu temannya menjualkan barang. Atau, ada juga yang nulis EDISI BANTU TEMEN padahal barangnya punya sendiri. Itu dilakukan karena gengsi atau malu.
14. SS = Surat Surat. Biasanya SS KOMPLIT.
15. WARTAWAN MINGGIR DULU = Si penjual bermaksud agar orang yang hanya melihat-lihat atau tidak serius mau membeli jangan ikut berkomentar. Atau, si penjual ingin mengatakan bahwa "Barang ini dijual hanya untuk orang yang serius". Ini memiliki makna sama saja dengan OMDO.
16. JAPRI = Jalur Pribadi. Menyuruh seseorang untuk tidak mengirim pesan di publik seperti komentar dan group melainkan melalui kontak pribadi.
Penggunaan bahasa dalam transaksi jual beli online shop sangatlah beragam. Banyak istilah-istilah khusus yang digunakan penutur untuk melakukan transaksi jual beli. Istilah-istilah khusus ini sangat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli. Bahasa ini pun dapat menambah keakraban antara Si penjual dan Si pembeli.
Posting Komentar