Ad Under Header
Parallax Ad

UNIKU, KKN 2020 Kelompok 59: Membuat Cebong

UNIKU, KKN 2020 Kelompok 59: Membuat Cebong

Siapa yang tidak mengenal emping? Emping merupakan makanan sejenis camilan atau makanan ringan yang terbuat dari biji buah melinjo, emping sendiri memiliki sedikit citarasa pahit khas biji melinjo.

Camilan ini sering ditemukan menjadi teman makan soto, gado-gado, bahkan hanya dijadikan camilan sebagai teman minum kopi atau teh. Pada tahun 2009 emping ditetapkan sebagai makanan khas dari daerah Pandeglang provinsi Banten oleh Departemen Perindustrian. Hal ini dikarenakan banyaknya bahan baku pembuatan emping di daerah tersebut.

Ternyata, selain di daerah Pandeglang, Emping juga menjadi salah satu produk makanan khas dari Desa Tembong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Di Desa Tembong sendiri potensi bahan baku pembuatan emping sangat mudah ditemukan, bahkan beberapa pohon melinjo dimiliki oleh warga setempat, sehingga ketersediaan bahan baku pembuatan emping di Desa Tembong melimpah.

Selain itu, sebagian besar warga Desa Tembong merupakan pengrajin emping yang kemudian akan dikumpulkan di pengepul untuk selanjutnya dijual ke pasar. Produk emping yang biasa dijual oleh masyarakat Desa Tembong adalah emping original dan dalam keadaan mentah.

Melihat hal tersebut, kelompok KKN 59 UNIKU melihat potensi produk emping untuk di kembangkan.

Dengan begitu, kelompok KKN 59 bersepakat untuk membuat varian rasa dari produk emping tersebut, adapun varian rasa yang dibuat oleh kelompok KKN 59 adalah varian rasa original, keju, pedas, jagung manis, dan balado yang dikemas dengan kemasan pouch seberat 50gram dengan harga Rp 7.000, dan ada pula emping original yang dijual dalam keadaan mentah seberat 200gram dengan harga Rp 15.000.

"Kita memilih nama cebong karena lucu dan biar keliahatan unik, dan ketika masyarakat dari luar desa tembong ingin membeli cemilan atau oleh-oleh makanan seperti emping, dibenaknya akan terngiang kata 'cebong' yg mudah di ingat di pikiran seluruh masyarakat." Kata Lela salah satu anggota kelompok 59.

"Jadi intinya kita ingin ketika ada org yg ingin membeli produk emping ingetnya sama desa tembong." Tutupnya.


*Ini adalah program Majalah Kuningan yang membantu masyarakat untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi desanya masing-masing. 

*Di kirim oleh kelompok 59 KKN 2020 Universitas Kuningan melalui aplikasi WhatsApp.




Posting Komentar