Foto: Wikipedia
Setelah VOC berhasil menguasai Cirebon melalui sebuah perjanjian pada 1681, J. Couper pada 1684 mengumpulkan para bupati Priangan di Cirebon.
Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh VOC ke wilayah yang didapatkannya dari perjanjian 1677 untuk membuat batas-batas wilayahnya serta mengatur penduduknya.
Dua tahun kemudian, 1686, upaya ini pun dilakukan kembali ke tanah yang berada di sebelah timur Ciremai.
Setibanya VOC di Kuningan, kala itu Kuningan masih terbagi menjadi 2 kekuasaan, dimana Kuningan bagian barat dipegang oleh pangeran Cirebon, dan Kuningan bagian timur dipegang oleh pangeran Gebang.
Karena Kuningan barat pada masa itu berada di bawah kekuasaan Cirebon yang dimana pada saat itu Cirebon dan VOC memiliki hubungan dari perjanjian 1681, maka VOC hanya melakukan blusukannya ke Kuningan bagian timur.
Kata Tendi dalam bukunya Bukti Sejarah Hari Jadi Kabupaten Kuningan, kala itu Kuningan timur sudah memiliki cukup banyak penghuni yang tersebar di 35 desa.
Dari ke 35 desa itu, ada 2 desa (Luragung dan Subang) yang mendominasi jumlah penduduk terbanyak di Kuningan timur kala itu.
Kita sudah tahu, VOC yang kepanjangan dari Vereenigde Oostindische Compagnie itu adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan dagang Belanda untuk perdagangan di Hindia Timur.
Sudah jelas, tujuan VOC datang ke tanah Priangan hingga sampai ke pelosok Kuningan pada dasarnya hanya motif ekonomi semata. Kita bisa melihat dari salah satu kebijakan terkenalnya yaitu Preanger Stelsel atau Tanam Paksa Priangan (1720).
Sebagai daerah yang landai membuat Kuningan memiliki perbedaan dari pelbagai hal. Sejak zaman VOC, Kuningan barat memang dikenal dengan tempatnya yang sejuk, tanah yang subur, dan hasil air yang melimpah.
Pangeran Cirebon akhirnya mengirim utusan kepercayaannya ke Kuningan barat untuk mengolah potensi alamnya. Mulai dari kayu-kayu hingga kopi seperti yang pernah dibahas oleh Franz Wilhelm Junghuhn dalam catatannya tentang kopi di Ciremai.
Tak kalah, pangeran Gebang pun mengirimkan orang-orang kepercayaannya ke pedalaman yang ada di Kuningan timur untuk membangun perkebunan yang telah ditentukan oleh VOC. Mulai dari kayu hingga kopi.
Kata Tendi, hasil bumi itu akan dikonsentrasikan di 2 tempat, untuk Kuningan barat di Kuningan, dan untuk Kuningan timur di Luragung.
Hasil-hasil bumi yang telah dikumpulkan itu kemudian akan di perdagangkan di pasar internasional.
Posting Komentar