Ad Under Header
Parallax Ad

Esai Legenda Naga di Kuningan



Kisah ini terjadi pada abad ke-14. Seorang pemuda bernama Angkara berusaha membuka segel naga untuk membalaskan dendamnya kepada petinggi desa. Ia bermaksud menghancurkan desa dengan mengendalikan seekor naga yang sebelumnya telah disegel di dalam sebuah batu. 

Dengan kesaktiaannya, seekor naga bernama Ambu Naga Runting berhasil dilepas. Kemudian, ia pun mengendalikan naga tersebut menggunakan sebuah kujang sakti pemberian gurunya, Bima. 

Setelah berhasil melepas dan mengendalikan naga, ia langsung pergi ke desa yang letaknya cukup jauh dari Ciremai.

Namun, keadaan berbalik. Sang Naga tiba-tiba menjatuhkan dan menyerang Angkara.

Pertarungan antara Sang Naga dan Angkara pun berlangsung sengit. Angkara menghalau serangan-serangan naga menggunakan kujang saktinya. Hingga beberapa hari lamanya pertarungan itu, akhirnya, Angkara terdesak. Beberapa kali ia memuntahkan darah.

Ketika Angkara terkulai lemas dalam pertarungan, tiba-tiba gurunya datang bersama seekor Naga berwarna merah. Keadaan kembali berbalik. Naga Ambu Naga Runting tersungkur sesaat setelah diserang secara tiba-tiba oleh Naga merah. 

Angkara yang melihat kejadian itu pun merasa heran. Dalam benaknya bertanya, "bukankah itu naga yang dibicarakan guruku?" Angkara menunjuk Naga yang ditunggangi gurunya. 

"Kau telah diperdaya, wahai anak muda. Segel yang kau buka bukanlah segel yang kau pikirkan. Aku menyegel diri sendiri untuk mencegah orang itu mengendalikanku.

"Ketahuilah wahai anak muda. Kau adalah titisan dari raja Cakrabuana yang telah terbunuh secara licik dalam pertempuran melawan gurumu. Dan, hanya keturuan Cakrabuana lah yang mampu membuka segelku, dan kau telah diperdaya oleh gurumu sendiri yang memiliki dendam kepada keluargamu."

Sang guru terbahak-bahak. "Pemuda yang bodoh. Kau bahkan tidak pantas menjadi bagian dari keluargamu."

Angkara murka, hingga sekujur tubuhnya dikelilingi cahaya kuning api. 

"Sentuh tubuhku. Kita akan menyatukan kekuatan." 

Angkara menyentuh tubuh Sang Naga. Mereka sama-sama bercahaya kuning api. 

"Ini adalah kekuatanku yang pernah kuberikan sebagian kepada ayahmu. dan kini, kekuatanku bersatu." 

Angkara dan Ambu Naga Runting bertarung melawan naga merah dan gurunya, Bima. 
  • Singkat cerita, naga merah dan gurunya berhasil dilenyapkan.
  • Setelah pertarungan usai,
  • Angkara memilih bersatu bersama
  • sang Naga ke dalam sebuah batu. Sang Naga
  • kembali menyegel dirinya bersama Angkara.

WhatsApp 

 price/RP. 121212

Posting Komentar