Ad Under Header
Parallax Ad

Adinda: Keliru

Tentang cerita yang kita utarakan diam-diam

"Matre" Sepenggal kata yang menurut saya dapat menyakiti hati seorang wanita. Ini bukan tentang seorang lelaki yang ditinggal pergi karena harta tetapi lebih ke cara pandang lelaki mengenai "Matre" bukan lagi sesuatu yang dianggap racun.

Menjelang pagi, saya menghubungi teman saya, sebut saja namanya Dinda. Saya meminta pandangan mengenai “Tipe laki-laki untuk masa depannya” itu seperti apa. 

“Yg pasti baik ya, mapan, sayang keluargaku, seagama, setia. Ya se-perfect mungkin” katanya sembari tertawa.

Hal ini wajar, menurutku. Seorang wanita menginginkan suami yang memiliki kebaikan hati. Mana ada sih wanita yang menginginkan suami berkelakuan buruk. Atau, kasar. 

Ini menandakan bahwa wanita tengah mempersiapkan atau memilih laki-laki yang baik. “Se-perpect” disini bukan berdasarkan pandangan umum tetapi lebih ke pandangan dirinya.


Begitu pun dengan mapan. Setiap orang memiliki pandangan ‘Mapan’ yang berbeda. Pun mapan bukan melulu yang memiliki harta berlimpah.

Namun, teman saya juga menegaskan setelah saya bertanya kembali kepadanya. “Bagaimana kalau nanti suamimu tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan?”. 

“Sebenernya enggak mungkin juga dapet sesempurna itu. Ya, seenggaknya dia gak jahat, ga ninggalin aku entah itu lg susah atau seneng. Menurutku kata “baik” itu cukup, dia pasti sayang, pasti tanggungjawab dll”. 

Teman saya menegaskan bahwa yang paling penting “Baik” dulu aja. Kalau laki-laki itu sudah baik, pasti dia akan bertanggungjawab, apapun, sebagai suaminya. 

Mungkin, dia akan bekerja lebih keras lagi dengan rasa cinta dan tanggung jawabnya sebagai suami. Ini penting! Banyak kisah yang diceritakan oleh pewarta tentang suami yang menelantarkan anak-istrinya. 

Sehingga berita yang seperti ini terdengar oleh wanita. Mungkin, dalam hati wanita, ia takut apabila hal ini terjadi dalam rumah tangganya. Untuk mencegah hal ini, maka teman saya mengantisipasi, “Oke, paling utama baik dulu”.

Seperti yang dikatakan Arini dalam film surga yang tak dirindukan "Siapa sih yang bisa mempercayai baik atau enggaknya seseorang. Kalau bukan kita yang mempercayainya. Kita harus berprasangka baik ke sesama maupun ke takdir Tuhan.

Jarang mungkin ya, memiliki suami sebaik Prasetya yang ada di film Syurga yang tak dirindukan. 

Kata Adinda, kalau boleh jujur, wanita itu matre semua. Namun ada yang mengerti ada yang enggak. Maksudnya begini, kalau wanita itu mengerti bahwa pasangannya belum mapan, maka ia enggak akan meminta sesuatu hal secara berlebihan. 

Sekalipun pasangannya sudah mapan, bagi wanita yang mengerti, ia hanya meminta sesuatu yang penting-penting aja atau sesuatu yang umum diberikan oleh semua pasangan di muka bumi. 

Bagiku, seorang lelaki, kalau wanita meminta sesuatu itu kesannya merasa paling di pentingkan. Jadi intinya terbuka satu sama lain. Ada juga wanita yang kalau diajak main, terus ditawarin ini itu tapi dia nolak, ini kesannya, kayak bukan pasangan sendiri, masih malu atau apalah enggak tahu. 

Padahal ya, kalau laki-laki udah nawarin ini itu terima aja, jangan gengsi. Ini pertanda bahwa lelaki itu udah percaya dan udah memiliki rasa yang beuh banget. Justru, kalau wanita itu menolak dengan apa yang ditawarkannya, laki-laki akan cepat menjauh. Ini pengalaman saya pribadi. 

Jadi, matre itu ada di semua wanita. Dan, matre bukan sesuatu yang harus dianggap racun. Yang dapat kita pahami adalah tentang pengertiannya. 

Meskipun kamu menyanggah bahwa tidak semua wanita itu matre. Itu keliru, menurut saya wanita itu matre tapi hal yang membedakannya adalah dari pengertiannya. Wanita itu makhluk lembut, sekali dibentak hanya mampu menangis. Dipukul hanya mampu diam tetapi banyak juga yang melawan.

Jangan biarkan wanita, siapapun, menangis. Berilah kebaikan kepadanya. Sekalipun kebaikan itu dianggap oleh mereka merupakan sebuah pendekatan, jangan sungkan. Beri dia waktu untuk mengerti bahwa tidak semua kebaikan berujung jadian.

Misalnya, wanita itu mengerti dengan keadaan pasangannya yang belum bekerja. Dia lantas tidak menjauhi laki-laki yang masih berjuang dari nol. Dia mungkin akan menunggu, atau hidup dalam kesederhanaan. Enggak apa-apa toh, kenapa harus takut. 

Kalau memang ‘Pacaran’ membuatmu yakin akan masa depan, lakukan saja tanpa kecewa. Tanyakan kembali pada hatimu, “Apakah dia baik dan benar-benar bertanggungjawab?”. 

Segala sesuatu yang kamu lakukan, pikir-pikir lagi dua kali. Ya, sampai kamu mengerti. Sampai kamu paham makna dari kekurangan dan penerimaan. 

Wanita itu matre tetapi hal yang membedakannya adalah dari sisi pengertian yang dimiliki wanita itu sendiri.

Posting Komentar