Gunung yang menjulang tinggi di tatar Pasundan ini menyimpan segudang kisah misteri yang dapat membuat bulu kuduk berdiri. Banyak kejadian mistis yang pernah dialami para pendaki dalam perjalanan menuju puncak. Mulai cerita tentang gagak hitam, suara gamelan ditengah belantara dan bertemunya dengan sesosok nenek-nenek. Rupanya bukan hanya keindahan yang disajikan tetapi juga ketakutan yang membelah kenyamanan.
Kejadian mistis juga tidak terjadi kepada para pendaki saja tetapi juga terjadi dalam peristiwa jatuhnya 2 pesawat Cessna di gunung Ciremai. Pada tahun 2003, warga Kuningan dihebohkan dengan jatuhnya pesawat Cessna 172 di kawasan Gunung Ciremai pada tanggal 6 Februari 2003. Dari beberapa media menyebutkan, pesawat Cessna yang membawa 3 awak itu lepas landas dari Semarang Jawa Tengah menuju Jakarta.
Satu hari setelah dihentikannya pencarian pesawat Cessna, pecinta alam Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) menemukan badan pesawat latih Cessna di kawasan gunung Ciremai. Lantas mereka langsung melaporkan penemuannya itu kepada Tim SAR. Nahas, ketiga awak pesawat latih yang bermesin tunggal Cessna 172 PK-DCM ini dinyatakan tewas.
Rupanya, jatuhnya pesawat berjenis Cessna ini tidak hanya terjadi di tahun 2003 saja. Delapan tahun kemudian, pesawat yang bermesin tunggal Cessna 172 dikabarkan hilang kontak sejak tanggal 16 November 2011. Pesawat yang ditumpangi 3 awak ini tinggal landas di Bandara Perdana Halim Kusuma, Jakarta, menuju Lanud Cakrabuana, Cirebon.
Kepala Nusa Plying School, Cpt. Sugeng Triyono, mengatakan bahwa tiba-tiba cuaca memburuk dan membuat pesawat menabrak sisi Barat gunung Ciremai di ketinggian 2400 mdpl. Atas kejadian ini membuat tiga awak kapal meninggal dunia.
Atas kejadian ini, dilansir dari situs resmi TNGC Kuningan, puing-puing pesawat disembunyikan oleh makhluk yang bersemayam di kawah burung. Padahal sebelumnya, daerah Kawah Burung telah disisir oleh Tim pencari tapi tidak menemukan apa-apa alias nihil.
Menurut warga setempat, kawah burung merupakan hutan larangan dan dikenal karena angkernya. Kawah burung punya medan magnetis dan gas beracun yang baunya menyengat dan berbahaya bagi siapapun yang melintasi kawah burung tersebut.
Konon, dulu kawah ini menjadi tempat pembuangan orang yang tidak dikenal asal-usulnya. Sehingga orang yang dibuang itu meninggal karena kelaparan dan mungkin dimakan hewan buas. Jadi wajar jika kawah ini dikenal angker karena arwahnya penasaran.
Baca Juga:
Perlu diketahui, ada pantangan yang harus kita ingat dan jaga ketika kita berada di kawah burung. Pantangannya yaitu jangan sesekali menyebut uyah (garam), lauk (ikan), beberapa hewan peliharaan seperti kucing dan hewan ternak seperti ayam, kantong dan jangan memanggil nama teman dengan suara kencang atau berteriak.
Kawah burung terletak di Argalingga dan desa Cikaracak, Argapura, Majalengka. Kawah burung atau kawah yang sudah tidak aktif ini merupakan salah satu kawah purba gunung Ciremai. Kawah ini ditumbuhi pohon-pohon yang lebat dan semak-belukar sehingga sinar matahari sukar masuk menyentuh tanah di kawasan kawah burung tersebut.
Atas kejadian ini, dilansir dari situs resmi TNGC Kuningan, puing-puing pesawat disembunyikan oleh makhluk yang bersemayam di kawah burung. Padahal sebelumnya, daerah Kawah Burung telah disisir oleh Tim pencari tapi tidak menemukan apa-apa alias nihil.
Menurut warga setempat, kawah burung merupakan hutan larangan dan dikenal karena angkernya. Kawah burung punya medan magnetis dan gas beracun yang baunya menyengat dan berbahaya bagi siapapun yang melintasi kawah burung tersebut.
Konon, dulu kawah ini menjadi tempat pembuangan orang yang tidak dikenal asal-usulnya. Sehingga orang yang dibuang itu meninggal karena kelaparan dan mungkin dimakan hewan buas. Jadi wajar jika kawah ini dikenal angker karena arwahnya penasaran.
Baca Juga:
Perlu diketahui, ada pantangan yang harus kita ingat dan jaga ketika kita berada di kawah burung. Pantangannya yaitu jangan sesekali menyebut uyah (garam), lauk (ikan), beberapa hewan peliharaan seperti kucing dan hewan ternak seperti ayam, kantong dan jangan memanggil nama teman dengan suara kencang atau berteriak.
Kawah burung terletak di Argalingga dan desa Cikaracak, Argapura, Majalengka. Kawah burung atau kawah yang sudah tidak aktif ini merupakan salah satu kawah purba gunung Ciremai. Kawah ini ditumbuhi pohon-pohon yang lebat dan semak-belukar sehingga sinar matahari sukar masuk menyentuh tanah di kawasan kawah burung tersebut.
Posting Komentar