Seragam sekolah yang pernah kita pakai dari mulai seragam berwarna putih-merah, putih-biru hingga putih-abu menyimpan segudang kisah yang telah kita lalui. Kisah klasik tentang dunia petualangan semasa SD, kisah yang penuh dengan gaya semasa SMP dan kisah klasik tentang dunia percintaan semasa SMA kita kemas dengan rapi ke dalam memori yang sering kita sebut 'Kenangan'. Ber-nostalgia memang sedikit diperlukan untuk merapikan benang yang kusut atau hanya sekadar menertawakan diri sendiri di masa lalu.
Namun, kami tidak akan membahas panjang lebar tentang kisah yang telah terjadi di masa lalu. Biarkan hal itu menjadi bahan renungan pribadi masing-masing ditengah gempita malam lebaran. Hal yang ingin kami sampaikan adalah mengenai seragam sekolah yang telah kita pakai beberapa tahun lamanya. Tarik sedikit ke belakang, apakah ketika kita masih sekolah pernah mempertanyakan siapa yang merancang seragam ini?
Nah, jika belum pernah, kami akan memaksa wargi sarerea untuk mengetahui 'Siapa sih yang merancangnya?'. Nanti, setelah tahu jawabannya, wargi harus memberitahukan kepada anak atau keluarga tentang siapa perancang seragam sekolah.
Langsung saja,
H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT |
Orang yang merancang seragam sekolah yang pernah dipakai oleh kita atau tengah dipakai oleh anak-anak kita bernama H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT atau sering dikenal Idik Sulaeman. Ia lahir di kabupaten Kuningan pada 20 Juli 1933. Ketika merancang seragam sekolah semasa ia tengah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) pada tahun 1979-1983 di dalam masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Berlatar belakang seni yang telah ditempuhnya di fakultas seni rupa dan desain Institut Teknologi Bandung pada tahun 1954-1960 telah membuahkan karya yang hingga saat ini dipakai oleh semua siswa di tingkat dasar hingga tingkat atas di seluruh wilayah Indonesia. Ia pun tidak hanya dikenal sebagai perancang seragam sekolah saja, sampai akhir hayatnya ia setia dengan gerakan kepanduan atau pramuka. Berkat kesetiaan itu mengantarkan dirinya sampai menjadi Asisten Sekjen Nasional Gerakan Pramuka.
Idik juga merupakan konseptor PAsukan PengIBar BendeRA PusaKA atau PASKIBRAKA pada tahun 1969 bersama dengan temannya Mutahar.
Sayangnya, karya yang diciptakannya tidak dipatenkan atau tidak didaftarkan ke Direktorat Hak Cipta.
Baca Juga:
"Kalaulah Idik mendaftarkan seluruh rancangannya ke Direktorat Hak Cipta, bayangkan royalti yang bisa diperolehnya dari setiap potongan Paskibraka. Berapa banyak pula hasil dari royalti pembuatan pakaian seragam sekolah dan atributnya". Kata Syaiful dalam Buletin Paguyuban Paskibraka Nasional 1978.
Idik Sulaeman wafat pada 4 April 2013 pukul 08.45 WIB di rumah sakit Siloam disebabkan stroke. Dan, sekarang kita hanya mengenangnya melalui logo OSIS yang tersemat di saku sebelah kiri seragam sekolah.
Posting Komentar