Ad Under Header
Parallax Ad

Waspada Gerakan Tanah Di Kabupaten Kuningan

Source by pixabay/Sandid

Derai hujan tidak henti-hentinya menyentuh sebagian bumi. Musim hujan adalah musim yang tepat untuk mengenang masa lalu. Atau, hanya sekadar bersua dengan keluarga sembari ditemani teh hangat dan beberapa makanan ringan.

Beberapa jam ke belakang, akun Facebook  BPBD kabupaten Kuningan memposting gambar yang berisi daftar wilayah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah. Postingan itu diberi caption "Tetap siaga dan waspada cuaca ekstrim".

Tanggal 1 Februari  2020, BPBD memposting rekapan atau kumpulan bencana yang terjadi di kabupaten Kuningan selama bulan Januari 2020. Secara keseluruhan, total bencana sebanyak 49 kejadian; tanah longsor sebanyak 38, kebakaran rumah 1, rumah ambruk  2, gerakan tanah 2, angin kencang 5 dan sambaran petir 1.

Dari setiap bencana, tanah longsorlah yang paling banyak terjadi. Mengapa? Kalau dikatakan wajar sih, bisa. Dengan alasan, karena letak geografis kabupaten Kuningan berada di daerah pegunungan. Pun wilayah yang berada di daerah perbukitan dan dataran tinggi.

Apa itu gerakan tanah?

Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan massa tanah atau bebatuan dengan arah miring, datar dan tegak dari posisi semula disebabkan oleh gravitasi, arus air dan beban luar. Gerakan tanah memiliki 5 jenis: jatuhan (falls), robohan (topples), longsoran (slides), sebaran (spreads) dan aliran (flows).

Kira-kira begini pengertian dari gerakan tanah hingga jenis-jenisnya. Melihat hasil rekapitulasi dari BPBD yang paling banyak mendominasi adalah gerakan tanah yang berjenis longsor. Biasanya, tanah longsor terjadi di desa Cipakem, jalan yang mengarah ke desa Pakembangan dan beberapa desa yang berada di ketinggian.

Longsor atau gerakan tanah adalah peristiwa geologi yang terjadi karena adanya gerakan batuan dan tanah. 

Mungkin kita hanya mengetahui bahwa penyebab longsor itu hanya 'Hutan gundul saja' yang diakibatkan dari penebangan yang tidak menanam pohon kembali. Kita hanya terpaku pada 'Si penebang liar' tetapi ketika si penebang liar itu menanam kembali bibit pohon "Apakah kita akan menyalahkan juga?".

Banyak kok orang yang menebang secara legal tetapi tidak menanam kembali bibit pohon. Hanya karena atas nama instansi resmi lantas kita enggan memperingatkan.

Penyebab longsor

Ada 5 penyebab longsor yang terjadi di kabupaten Kuningan. Mungkin, salah satunya bisa masuk ke salah satu penyebab di bawah ini. Seperti yang dituliskan di atas bahwa penyebab longsor bukan hanya hutan gundul saja. Ada 6 (Termasuk hutan gundul) yang telah saya rangkum. Dan, tentu, saya menuliskannya untuk Anda (Para pembaca). 

Yang pertama, tingginya curah hujan

Kenapa curah hujan? begini, curah hujan yang tinggi menjadi penyebab terjadinya longsor meskipun hutan itu tidak gundul. Ketika musim kemarau panjang (Seperti yang terjadi tahun lalu), tanah akan mengalami kering drastis. Tanah yang kering itu akan membentuk pori-pori tanah atau rongga tanah yang menyebabkan tanah retak. 

Kita mungkin pernah lihat tanah-tanah yang retak pada saat musim kemarau. Nah, pada saat musim hujan, tanah yang retak itu akan terisi oleh air hujan. Air hujan itu akan masuk melalui celah sehingga memenuhi tanah. Pada saat air hujan memenuhi rongga, air akan mengepul dan menyebabkan pergeseran tanah yang mengakibatkan longsor atau erosi. 

Yang kedua, erosi tanah

Penyebab yang kedua ini sering terjadi. Erosi terjadi ketika aliran air yang deras datang menyerang tanah. Aliran deras ini menyebabkan tanah semakin curam dan terjadilah longsor. Aliran air bisa berupa gelombang air laut, air sungai, air bah dan air hujan. 

Yang ketiga, adanya getaran

Kita lihat jalan yang menuju bumi perkemahan pinus di desa Pakembangan. Di sisi jalan terdapat lereng yang cukup tinggi. Kamu mungkin tidak tahu, getaran yang berasal dari berbagai kendaraan bisa mengakibatkan tanah longsor tetapi proses ini bertahap. 

Tahap pertama akan menyebabkan keretakan pada tanah yang secara perlahan akan menyebabkan longsor. Tetapi jika getarannya mengguncang sangat keras, seketika itu pula tanah akan mengalam longsor.

Termasuk juga gempa bumi.

Yang keempat, Adanya lahan pertanian di lereng

Jika di atas lereng terdapat pertanian yang biasanya ditanami pohon yang memiliki akar kecil kemungkinan lereng tersebut akan mengalami longsor. Akar yang kecil  tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat. Sebaiknya tanamlah pohon yang memiliki akar yang kokoh.

Yang kelima, tanah jenuh air

Beberapa jenis tanah di Indonesia suka akan air. Biasanya kita bisa menemukan jenis tanah ini pada macam-macam tanah liat yang menghampar luas. Ciri dari tanah jenuh ini adalah terlalu cepat menyerap air sehingga ketika tanah itu sudah mencapai titiknya, maka besar kemungkinan tanah itu akan kehilangan daya penopangnya yang akan mengakibatkan tanah ambles. 

Tanah ambles tidak hanya terjadi di lereng saja tetapi bisa terjadi di permukiman warga, lapang dan jalan. Seperti yang terjadi di negara Inggris tepatnya di St. Albans. Dengan tinggi 10 meter dan lebar 20 meter di sebuah jalan.

Ciri-ciri akan terjadi longsor


  1. Tampak ada retakan pada lereng setelah hujan
  2. Batu-batu kecil berjatuhan, tebing terlihat kurang kuat, terlihat rapuh
  3. Muncul mata air baru
  4. Genangan cepat terserap tanah
  5. Pepohonan tampak miring
  6. Halaman rumah mendadak ambles

Mencegah terjadinya longsor

Kita bisa berupaya untuk terhindar dari bencana longsor dengan menganalisa penyebab terjadinya longsor. Beberapa upaya untuk mencegah terjadinya longsor telah kami rangkum menjadi beberapa poin. 

  1. Ketika ingin membangun rumah jangan dekat tebing atau di bawah tebing
  2. Buatlah sengkedan di lereng yang terjal kalau membentuk pemukiman di daerah tersebut
  3. Jangan membuat perkebunan di atas lereng yang dekat dengan perumahan warga
  4. Apabila melihat retakan segeralah untuk menutupnya dengan tanah sampai rapat sehingga air tidak bisa masuk
  5. Jangan membentuk tebing atau memotong tebing menjadi tegak
  6. Jangan menebang pohon besar di sekitar tebing
  7. Hindari membangun rumah di dekat sungai karena rentan terkena erosi
  8. Membuat saluran air sekaligus bisa menampung saluran air tanah
  9. Menanam jenis tanaman yang memiliki akar kuat

Posting Komentar