Makanan khas masyarakat provinsi Okinawa Jepang itu bernama
beni imo atau ubi merah. Di Okinawa, ubi merah menjadi primadona bagi masyarakat setempat maupun para wisatawan. Ubi merah diolah ke pelbagai jenis makanan. Di desa Yomitan misalnya, jika Anda berwisata ke desa ini Anda akan disuguhkan es krim yang terbuat dari
beni imo atau ubi merah. Jika tidak berkunjung kesini pula Anda bisa berkhayal, bagaimana es krim ubi merah memecah gersang di pantai Ishigaki yang biru. Sedikit informasi, Ai Munakata, National Government Licensed Guide Interpreter Okinawa mengatakan, "...yang menarik secara geografis dari Okinawa ini adalah sepanjang garis lintang seperti hawai." Tak ayal, jika Okinawa dikenal dengan julukan 'Hawai-nya Jepang'.
Masih berkhayal, setelah menenangkan diri di pantai Ishigaki kita berjalan menuju pusat oleh-oleh di dekat Cape Zanpa. Di sana terdapat toko-toko souvenir yang menjajakan olahan ubi merah menjadi makanan yang manis nan sehat. Olahan ubi merah itu disulap menjadi pelbagai
wagashi (Istilah untuk kue dan permen tradisional di Jepang), salah satunya
beni imo tart. Pelbagai
wagashi disusun sedemikian anggunnya, rapi, dan cantik dengan dihiasi tulisan
huruf kanji berwarna merah terang. Sebut saja kita membeli satu kotak kue
beni imo tart yang berisi enam potong kue seharga 600 yen atau sekitar 70 ribuan.
Enaknya pelbagai
wagashi beni imo itu tercipta karena adanya bahan yang sangat bekualitas. Pada tahun 1993, Tateyuki Takai membangun pabrik pengolahan ubi di desa Pagundan, kab. Kuningan. Kemudian, hasil ubi yang telah diolah di pabriknya itu diekspor ke negaranya (Jepang). Kurangnya ubi dari kabupaten Kuningan membuat PT Galih harus mencari ubi dari daerah lain: Ciamis, Purbalingga, Pekalongan, Batang, dan Garut.
Namun, ubi dari daerah lain tidak memenuhi kadar kemanisan seperti yang dimiliki ubi dari lereng gunung Ciremai dengan kadar kemanisan 20-24 persen, sedangkan ubi dari daerah lain, Bogor dan Jakarta misalnya, hanya memiliki kadar kemanisan 12-19 persen saja.
Perjalanan mengkhayal ke Jepang sampai disini dulu. Sampai jumpa di tulisan
travel berikutnya tentang kabupaten Kuningan.
Posting Komentar