Ad Under Header
Parallax Ad

Sebanyak 18 Pemuda Mendapatkan Penghargaan dari Bupati, Inilah Karya yang Dyla Buat

Sebanyak 18 Pemuda Mendapatkan Penghargaan dari Bupati, Inilah Karya yang Dyla Buat
Dyla Alifa tengah melakukan salam pembuka
dalam acara Perisai Diri Kuningan.

Sebanyak 18 putra-putri Kuningan diganjar penghargaan oleh pemerintah kabupaten Kuningan dalam acara Malam Penganugerahan Penghargaan Pemuda Berprestasi Tingkat Kabupaten Kuningan. 

Acara yang digelar pada Sabtu (31/10/2020) di Pendopo Setda Kabupaten Kuningan ini diselenggarakan dalam rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda Nasional Ke-92 Tahun 2020. 

Mengutip KuninganReligi, agenda tersebut mengusung tema "Pemuda Unggul, Kuningan Pinunjul". 

"Pemuda unggul" diartikan sebagai pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi. Serta pemuda yang memiliki kompetensi yang mampu mengatasi suatu permasalahan dalam menghadapi persaingan global.

Sedangkan "Kuningan Pinunjul" memiliki arti Kuningan juara atau lebih dari yang lain. Dalam hal ini, "Kuningan Pinunjul" memiliki makna dan spirit bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan kabupaten kuningan yaitu kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul) berbasis Desa.


Salah satu dari 18 pemuda yang mendapatkan penghargaan itu adalah Dyla Aliffa Safitri. Gadis kelahiran desa Pangkalan ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah kabupaten Kuningan atas prestasinya yang berhasil menjadi Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ( LKTIN ). 

Dyla Aliffah Safitri menceritakan peran aplikasi di dalam penelitiannya, "Jadi, aku tuh bikin KTI tentang media/aplikasi jual beli yang aku berinama PASQO,"

Lanjut Dyla, media ini akan fokus menyelesaikan permasalahan untuk para penjual hewan qurban yang terdampak covid 19. 

"Jadi, aplikasi ini akan menghimpun para penjual hewan qurban untuk memasarkan hewan ternaknya. Selain itu, aplikasi ini dapat membantu mengedukasi para pembeli dan penjual mengenai aktualisasi nilai qurban," terangnya. 

Tujuan dari penelitian yang Dyla buat adalah memanfaatkan peran teknologi sebagai media jual beli dan edukasi hewan qurban di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian yang Dyla lalukan menunjukkan bahwa aplikasi PASQO mudah dioperasikan untuk proses jual beli hewan qurban serta dapat mengedukasi para penjual maupun pembeli hewan qurban mengenai aktualisasi nilai qurban hingga proses jual beli yang sesuai dengan syariat islam di masa pandemic COVID-19 ini.

"Enggak nyangka ya bisa mendapat penghargaan langsung dari Pak Bupati. Penghargaan ini aku jadiin modal buat penyemangat aku dalam menciptakan karya-karya selanjutnya." Tutupnya.

Tulisan lain tentang penelitian Dyla:

Dyla: Tanaman Jelai Bisa Dimanfaatkan Untuk Bahan Bakar Genset

Posting Komentar