Ad Under Header
Parallax Ad

Intip 5 Usaha Sampingan yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga

Intip 5 Usaha Sampingan yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga
Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels

Setuju enggak, kalau istri enggak melulu harus bergantung pada suami? Dengan kata lain, seorang istri harus memiliki penghasilan sendiri. Hal ini demi meringankan beban suami yang semakin bertumpuk dari hari ke hari [meski biasanya para suami enggak memberitahu beban di pundaknya].

Selain dapat meringankan beban suami, para istri [yang sudah berpenghasilan] dapat dengan leluasa menggunakan uangnya untuk keperluan apapun (pergi ke salon, jalan-jalan, dan berbelanja), tanpa ada rasa khawatir [takut dimarahi atau permasalahan rumah tangga lainnya yang sulit dimengerti].

Nah, yang lebih pentingnya, agar ibu-ibu semua dapat merasakan betapa sulit dan lelahnya mencari rupiah. Ketika ibu-ibu sudah merasakan hal ini (sulit dan lelahnya mencari rupiah), ibu akan mengerti ketika suami memberi uang hariannya enggak sesuai dengan yang diharapkan. 

Sambut kepulangan suami di rumah dengan sebuah senyuman. Sediakan teh, kopi atau minuman yang disukainya. Ibu akan menemukan kenyamanan dan ringannya hidup.

Kira-kira, usaha apa sajakah itu? Langsung saja

Penulis

Semuanya pasti sudah tahu kalau menulis dapat menghasilkan rupiah. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini yang semakin memudahkan ibu untuk menghasilkan rupiah dari menulis. 

Ibu bisa merintis pekerjaan ini melalui blog, menjadi kontributor di beberapa media seperti IDN Times, atau mungkin ibu menghasilkan karya sebuah buku. 

Ibu enggak perlu khawatir masalah pendidikan, karena menulis bisa dilakukan oleh siapapun tanpa adanya syarat tingkat pendidikan. 

Jika ibu ingin memulai karir di dunia kepenulisan terutama di blog, saya merekomendasikan untuk membaca cerita-cerita di bawah ini:

Inspirasi 3 Blogger yang Mengulas Dunia Kecantikan

Bagaimana Memulai Sebuah Blog?

Bisnis Tumbuhan

Siapa sangka jika tumbuhan yang berada di depan rumah dan di belakang rumah bisa dijadikan peluang bisnis. 

Biasanya, sehabis sarapan dan menjelang magrib, ibu-ibu akan menyirami tumbuhan-tumbuhan yang dirawatnya sedari kecil. 

Tentunya, tumbuhan yang dirawat itu bukan asal tumbuhan seperti rumput atau ilalang, melainkan tumbuhan yang dijadikan tanaman hias atau yang sengaja dibesarkan untuk keperluan obat. 

Nah, jika memang ibu ingin memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan tersebut menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan rupiah, ibu harus mengembangkannya dengan cara pembibitan pada tumbuhan yang ada di sekitar rumah atau tumbuhan yang ibu jaga dan rawat. 

Mungkin, ibu akan bertanya, Bagaimana Menjualnya?

Untuk penjualan sendiri, di era teknologi ini sangatlah mudah. Ibu, bisa memanfaatkan media sosial sebagai media promosi barang yang ibu jual. 

Terlepas ada yang beli atau enggaknya, itu tergantung dari cara ibu mempromosikannya. Namun, satu hal yang wajib ibu ingat, adalah TIDAK SEMUA ORANG MEMILIKI GAJI TAPI SEMUA ORANG MEMILIKI REZEKI

Jadi, jangan menyerah dan bersenang-senanglah dengan mencintai tanaman sembari berjualan.

Hidup, biarkan berjalan sebagaimana mestinya. Jangan terlalu dipikirin.

Jasa Katering

Pekan lalu, saya membuat banner iklan buat Bibi saya. Enggak susah, saya menggunakan aplikasi Canva. 

Banner iklan yang saya buat untuk usaha jasa katering yang dimiliki oleh Bibi saya.

Meski memiliki banyak pesaing dalam usaha jasa katering, menurut saya, ibu akan melaluinya dengan mudah. Asal, ibu konsisten dengan usaha jasa katering yang ibu bangun. 

Enggak semua jasa katering yang sudah ada [baik yang sudah lama maupun yang baru] akan tetap bertahan. 

Biasanya, para usaha jasa katering akan melalui fase dimana ibu akan merasakan setiap hari promosi tapi enggak ada yang respon apalagi beli. Sehingga hal ini membosankan dan lama-kelamaan ibu berpikir seolah yang tengah dilakukan hanya sia-siap belaka. 

Nah, inilah yang dimaksud dengan seleksi alam. 

Ketika ibu merasakan hal seperti ini, hal yang harus ibu tanamkan dalam hati hanyalah konsistensi. Ya, konsisten yang harus benar-benar ditanam dalam-dalam. 

Jasa Katering sangatlah cocok bagi ibu yang hobi memasak. Meski setiap hari para ibu rumah tangga suka memasak bukan berarti itu sebuah hobi.

Hobi ini harus dimanfaatkan [jika ibu mau]. Enggak ada salahnya kan menyalurkan hobi ke dalam bisnis?

Seperti yang telah saya katakan di atas, cara menjualnya pun cukup mudah. Ibu, hanya perlu memanfaatkan media sosial sebagai promosi. Atau, ibu juga bisa menawarkan bisnis ini pada saat kumpulan ibu-ibu: arisan, pengajian, dan lain-lain. 

Menjual Barang Milik Teman atau Orang Lain (Dropship)

Saya pernah melakukan sistem ini sewaktu SMA. Menurut saya, ini sangatlah menarik. Kita, hanya menjual barang milik teman tanpa perlu stok maupun modal. 

Nanti, kita mendapatkan keuntungan sesuai kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. 

Saya melihat setiap hari di beranda media sosial, selama pandemi, banyak teman-teman dan ibu-ibu yang menjual barang dengan sistem dropship. 

Produknya pun beragam, mulai dari pakaian, aksesoris, dan kecantikan. Namun, saya melihat, banyak dari mereka yang kurang percaya diri pada saat mempromosikan produk-produknya. 

Ada yang merasa bahwa promosinya di media sosial mengganggu akun lain, jutek, dan kurang merespon setiap ada orang yang mengomentari postingannya. 

Hal inilah yang harus diperbaiki untuk ke depannya.

Apa yang harus dilakukan? 

Hanya satu yang perlu ibu lakukan, ber-promosi-lah layaknya penjual sungguhan tanpa harus tertekan dengan hal-hal yang berasal dari 'takut' dan 'malu'. 

Bagaimana cara memulainya? 

Banyak media online atau pelaku bisnis yang membuka sistem dropship. Namun, alangkah baiknya ibu mengikuti teman yang mempunyai produk untuk menjual barang miliknya.

Kenapa teman?

Umumnya orang yang ibu kenal: bisa teman atau saudara. Yang lebih bisa ibu percaya. Ketimbang orang yang baru kenalkan?

Kerajinan Tangan

Ingat enggak ketika ibu masih duduk di bangku sekolah, ibu disuruh oleh guru untuk membuat kerajinan tangan dari barang-barang bekas. 

Dan, kerajinan yang paling banyak dibuat adalah: tempat pensil atau buku, bingkai foto, dan hiasan jendela atau pintu kamar dari sedotan.

Ternyata, kerajinan tangan yang pernah ibu buat sewaktu sekolah enggak hanya untuk mendapatkan nilai dari guru.

Kerajinan tangan pun bisa untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Dengan catatan, karya yang ibu  hasilkan memiliki kelayakan untuk dijual. 


Embed foto Facebook di atas adalah salah satu karya hasil kerajinan tangan. Seperti tulisan yang ada di dalamnya, kerajinan tangan tersebut, biasanya, digunakan untuk hiasan dalam acara engagement atau tunangan. 

Bagaimana? Menarik bukan?

Posting Komentar