Ad Under Header
Parallax Ad

Tape Ketan Kuningan

Foto: Wikimedia Commons

Tape atau tapai atau peyeum ketan adalah makanan tradisional Indonesia berasal dari kabupaten Kuningan. Tape ketan memiliki rasa manis dan masam.

Tape ketan berbahan dasar beras putih dan beras hitam. Di pasaran, ada dua jenis tape ketan, sesuai warna bahan dasarnya, tape ketan yang sudah siap disantap itu dinamakan tape ketan putih dan tape ketan hitam.

Masyarakat Kuningan sudah tidak asing lagi dengan salah satu kudapan manis yang satu ini. Pada tahun 2018, kabupaten Kuningan berhasil memecahkan rekor dunia dengan membuat tape terpanjang hingga 1.000 meter. 

Cara membuat tape ketan

Kudapan ini dibuat melalui proses fermentasi atau peragian. Proses fermentasinya bisa memakan waktu dua sampai tiga hari. Sebelum ke tahap fermentasi, tahap pertama, kita harus mencuci beras ketan itu minimal sebanyak 3 kali.

Tahap kedua, rendam beras ketan yang sudah dicuci tadi selama kurang-lebih 12 jam. Tahap ketiga, ambil beras ketan yang sudah direndam, kemudian dikukus atau dikulub hingga setengah matang. Tahap keempat, tuangkan ke dalam wadah kemudian tuangkan air panas lalu aduk-aduk hingga benar-benar merata.

Tahap kelima, kukus kembali beras ketan. Pengukusan pada tahap kelima ini sedikit berbeda dengan tahap ke tiga, dimana pada tahap ini beras ketan dikukus sampai beras terasa empuk atau matang. Setelah beras ketan matang, kemudian dinginkan.

Tahap terakhir adalah proses fermentasi. Ambil ketan yang sudah didinginkan, lalu taburi dengan ragi dan gula pasir kemudian simpan pada wadah tertutup rapat.

Sejarah tape ketan di kabupaten Kuningan

Sebelum menyebar ke pelbagai pelosok, tape ketan ini hanya ada di Desa Tarikolot Kec. Cibeureum Kab. Kuningan. Mulanya, masyarakat membuat kudapan ini hanya pada saat menjelang Hari Raya sekitar tahun 1970. 

Namun, seiring dengan berjalannya waktu masyarakat mulai menyadari akan besarnya peluang bisnis tape ketan ini.

Hingga saat ini usaha tape ketan menjadi usaha turun temurun dan mampu menjadi usaha yang membuka lapangan pekerjaan sekaligus menjadi panganan khas kabupaten Kuningan. 

Pada momen Tape Ketan terpanjang di dunia pun, ada 15 pelaku UKM yang ikut berkontribusi dalam acara tersebut.

Posting Komentar